Kawasan betawi pada
saat ini dimulai dari suatu gerbang yang berada dekat dengan pusat pengembangan
kebudayaan betawi di daerah ini yaitu agak menjorok ke dalam jalan kayu manis,
hal ini membuat kawasan ini tidak terekspos dengan maksimal. Akan lebih baik
jika gerbang tersebut dimulai dari jalan kayumanis yang berbatasan langsung
dengan jalan utama yaitu jalan raya condet , sehingga kawasan ini dapat terlihat
dan mudah diakses dari jalan utama.
Agar lebih menunjukkan
bahwa ini adalah kawasan betawi, gerbang dapat didesain sedemikian rupa dengan
konsep betawi. Dapat menggunakan bentukan atap rumah betawi, menambahkan
ornamen-ornamen ukiran betawi atau menambahkan ciri khas dari betawi itu
sendiri yaitu ondel-ondel agar terlihat lebih menarik orang untuk mengunjungi
lawasan ini.
(
sumber
: http://icrcjakarta.info/berita/semarak-ikon-daerah-perkemahan-relawan/
)
Seperti pada contoh
gerbang kawasan betawi setu babakan ini :
(
sumber
: http://www.panoramio.com/photo_explorer#view=photo&position=28&with_photo_id=89784698&order=date_desc&user=7654372
)
Kawasan ini dimulai
dari pangkal jalan kayu manis kemudian disambung dengan jalan gardu sampai ke
ujung dari jalan gardu itu sendiri. Bangunan-bangunan betawi di kawasan ini
tersebar satu sama lain dengan jarak yang lumayan jauh. Agar pengunjung dapat
terarahkan menyusuri jalanan ini dan kawasan ini dapat terlihjat menyatu dengan
baik dapat melakukan beberapa cara, yaitu :
1. Menambahkan minimal tiap 5-10 meter hal-hal yang
berbau dengan betawi agar seolah-olah pengunjung memiliki penunjuk arah
tersendiri dalam menyusuri jalan ini.
Contohnya : tiap 5-10 meter terdapat
gapura-gapura kecil bergaya betawi sebagai penanda atau papan-papan penunjuk
arah yang tentunya tidak jauh dari bentukan-bentukan bertemakan betawi.
2. Rumah-rumah warga di sekitar jalan ini diberi
sentuhan arsitektur betawi agar pengunjung yang datang otomatis dapat menyusuri
jalan ini dengan mengikuti perumahan-perumahan atau bangunan di sepanjang jalan
ini yang juga bergaya arsitektur betawi
tentunya dengan arahan dan dana dari pemerintah agar tidak membebani
warga di sekitar kawasan ini juga.
Contohnya : diberi ornamen-ornamen betawi
seperti pada gambar di bawah ini :
(sumber
: http://www.setandanpisang.com/2013_06_01_archive.html
)
(
Sumber
:
http://www.dansapar.com/2013/01/19/mlipir-ke-kampung-budaya-betawi-setu-babakan/
)
Hal
yang paling sederhana yaitu mengubah atau menambahkan ukiran betawi ini pada
pagar-pagar atau railing bangunan,
( sumber :
http://ordinaryoktaviani.wordpress.com/2010/07/22/setu-babakan-%E2%80%93-nikmati-replika-budaya-asli-betawi-di-sini/
)
( Sumber :
http://www.dansapar.com/2013/01/19/mlipir-ke-kampung-budaya-betawi-setu-babakan/
)
3. Menambahkan spot-spot yang dapat menarik
pengunjung pada kawasan ini seperti kawanan jajanan betawi dan area bermain
keluarga, pentas seni betawi dan sebagainya.
(
Sumber
: http://ordinaryoktaviani.wordpress.com/tag/budaya-betawi/
)
(
Sumber
: http://ordinaryoktaviani.wordpress.com/tag/budaya-betawi/
)
(
Sumber
: http://ordinaryoktaviani.wordpress.com/tag/budaya-betawi/
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar