Jumat, 19 Juli 2013

USULAN DESAIN KAWASAN KONSERVASI BUDAYA BETAWI CONDET


Kawasan betawi pada saat ini dimulai dari suatu gerbang yang berada dekat dengan pusat pengembangan kebudayaan betawi di daerah ini yaitu agak menjorok ke dalam jalan kayu manis, hal ini membuat kawasan ini tidak terekspos dengan maksimal. Akan lebih baik jika gerbang tersebut dimulai dari jalan kayumanis yang berbatasan langsung dengan jalan utama yaitu jalan raya condet , sehingga kawasan ini dapat terlihat dan mudah diakses dari jalan utama.


 
Agar lebih menunjukkan bahwa ini adalah kawasan betawi, gerbang dapat didesain sedemikian rupa dengan konsep betawi. Dapat menggunakan bentukan atap rumah betawi, menambahkan ornamen-ornamen ukiran betawi atau menambahkan ciri khas dari betawi itu sendiri yaitu ondel-ondel agar terlihat lebih menarik orang untuk mengunjungi lawasan ini.


 ( sumber : http://icrcjakarta.info/berita/semarak-ikon-daerah-perkemahan-relawan/ )

Seperti pada contoh gerbang kawasan betawi setu babakan ini :

 ( sumber : http://www.panoramio.com/photo_explorer#view=photo&position=28&with_photo_id=89784698&order=date_desc&user=7654372 )

Kawasan ini dimulai dari pangkal jalan kayu manis kemudian disambung dengan jalan gardu sampai ke ujung dari jalan gardu itu sendiri. Bangunan-bangunan betawi di kawasan ini tersebar satu sama lain dengan jarak yang lumayan jauh. Agar pengunjung dapat terarahkan menyusuri jalanan ini dan kawasan ini dapat terlihjat menyatu dengan baik dapat melakukan beberapa cara, yaitu :
1. Menambahkan minimal tiap 5-10 meter hal-hal yang berbau dengan betawi agar seolah-olah pengunjung memiliki penunjuk arah tersendiri dalam menyusuri jalan ini.
Contohnya : tiap 5-10 meter terdapat gapura-gapura kecil bergaya betawi sebagai penanda atau papan-papan penunjuk arah yang tentunya tidak jauh dari bentukan-bentukan bertemakan betawi.
 
 2. Rumah-rumah warga di sekitar jalan ini diberi sentuhan arsitektur betawi agar pengunjung yang datang otomatis dapat menyusuri jalan ini dengan mengikuti perumahan-perumahan atau bangunan di sepanjang jalan ini yang juga bergaya arsitektur betawi  tentunya dengan arahan dan dana dari pemerintah agar tidak membebani warga di sekitar kawasan ini juga.
Contohnya : diberi ornamen-ornamen betawi seperti pada gambar di bawah ini :
 
 (sumber : http://www.setandanpisang.com/2013_06_01_archive.html )

 ( Sumber : http://www.dansapar.com/2013/01/19/mlipir-ke-kampung-budaya-betawi-setu-babakan/ )

Hal yang paling sederhana yaitu mengubah atau menambahkan ukiran betawi ini pada pagar-pagar atau railing bangunan,

 ( sumber : http://ordinaryoktaviani.wordpress.com/2010/07/22/setu-babakan-%E2%80%93-nikmati-replika-budaya-asli-betawi-di-sini/ )

 ( Sumber : http://www.dansapar.com/2013/01/19/mlipir-ke-kampung-budaya-betawi-setu-babakan/ )

3. Menambahkan spot-spot yang dapat menarik pengunjung pada kawasan ini seperti kawanan jajanan betawi dan area bermain keluarga, pentas seni betawi dan sebagainya. 
 
 ( Sumber : http://ordinaryoktaviani.wordpress.com/tag/budaya-betawi/ )

 ( Sumber : http://ordinaryoktaviani.wordpress.com/tag/budaya-betawi/ )

 ( Sumber : http://ordinaryoktaviani.wordpress.com/tag/budaya-betawi/ )